
SERANG, Mediabooster.news – Kereta Kelinci atau Mobil odong-odong selain disenangi anak-anak, mobil tersebut juga dianggap sebagai wahana warga untuk berkeliling menikmati hiruk pikuk perkampungan hingga perkotaan.
Akan tetapi Wahana tersebut tidak memiliki keamanan bagi para penumpangnya. Tidak ada jaminan keselamatan bagi penumpangnya.
Seperti hal yang terjadi pada Selasa 26 Juli 2022 lalu tepatnya di Desa Silebu, Keragian, Kabupaten Serang kecelakaan sebuah mobil odong-odong yang sedang dinaiki oleh 44 warga Lingkungan Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang tertabrak Kereta Api yang mengakibatkan 9 orang meninggal dunia dan 24 orang Luka berat.
Atas kejadian tersebut, Walikota Serang Syafrudin berharap, Dinas perhubungan dan pihak kepolisian agar mengevaluasi keberadaan kendaraan Odong-odong yang ada di Kota Serang.
“Kemarin juga sudah saya peringatkan kepada Dishub dan pihak Kepolisian agar mengevalusai keberadaan odong-odong yang ada di Kota Serang,” Ucap Walikota Serang Syafrudin usai hadir dalam pemberian santunan kepada keluarga korban kecelakaan odong-odong di Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka. Rabu 27 Juli 2022.
Selain membahayakan penumpangnya, Syafrudin menambahkan bahwa keberadaan odong-odong sangat mengganggu sekali, terutama mengganggu lalulintas.
“Keberadaannya tidak jelas, izinnya juga tidak ada. Oleh karena itu kami Pemerintah kota serang serta TNI Polri akan mengevaluasi keberadaan odong-odong yang ada di Kota Serang,” tegasnya. (dkm)