Mediabooater.news – Sebagai orang tua, Pastinya anda mungkin pernah merasa jengkel dengan tingkah laku anak yang memasuki usia balita. Ini merupakan momen di mana si kecil akan tumbuh dan berkembang dengan pesat secara fisik maupun psikis. Sehingga, mungkin ada banyak hal baru yang dilakukan anak namun rasanya cukup menyebalkan bagi orang tua.
Sebelum merasa kesal, perli dipahami bahwa semua perilaku balita sebenarnya normal pada usianya. Ada alasan mengapa si kecil kerap bertingkah aneh dan menyebalkan, salah satunya adalah karena mereka mulai mengenal banyak hal baru di sekitarnya.
Berikut beberapa alasan lainnya yang mungkin membuat tingkah si kecil akan membuat Anda kesal sepanjang hari.
1.Otak balita berkembang pesat
Otak anak berkembang pesat di usia balita dan ini merupakan hasil dari teori pikiran. Mengutip Simply Psychology, teori pikiran adalah apa yang memungkinkan seseorang untuk memahami bahwa ada orang lain yang memiliki keyakinan dan keinginan berbeda dengan kita. Ini merupakan kemampuan yang dimiliki si kecil secara alami sejak lahir, namun, biasanya baru terlihat pada usia balita
Oleh karena itu, balita mungkin menunjukkan perilaku menjengkelkan dari waktu ke waktu, tetapi, itu karena ia mencoba mencari tahu tentang dunia di sekitarnya dan bagaimana agar ia bisa berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan kognitif ini dipengaruhi oleh pertumbuhan otak dan neurotransmiter yang meningkat pesat pada usia balita.
2.Balita mencari perhatian
Salah satu penyebab anak-anak bertingkah menyebalkan adalah karena mereka mencari perhatian dari orang tuanya. Terkadang cara mereka mencari perhatian merupakan hal normal, seperti minta dicium atau dipeluk dengan langsung mendekati ayah atau ibu.
Tapi ada juga anak yang memilih untuk melakukan hal negatif agar mendapatkan perhatian orang tuanya. Hal ini biasanya terjadi karena anak merasa diabaikan oleh Anda.
3.Menikmati apa yang dilakukan
Ketika balita menikmati apa yang dilakukannya, mereka tidak ingin berhenti. Itu karena aktivitas yang mereka ikuti merangsang otaknya dengan cara yang positif. Terlepas dari berapa kali orang tua meminta untuk berhenti, beberapa balita mungkin kesulitan melakukannya.
Psikolog keluarga dan perkembangan anak, Timothy J. Legg, PhD, PsyD, menjelaskan di laman Healthline, ketika balita mengalami stimulasi sensorik, ini akan merangsang semua indera mereka pada satu waktu. Meskipun aktivitas yang dipilih untuk mencapainya dapat mengganggu orang tua, ini memungkinkan otak balita tumbuh untuk menyelesaikan tugas yang lebih kompleks seiring bertambahnya usia.(*)