SERANG, Mediabooster – Kelompok mahasiswa ajang Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang, mengusung ide dengan mengembangkan teknologi Deep Learning dalam memaksimalkan kegiatan penangkapan ikan nelayan dan juga membantu nelayan dalam mengoptimalkan pendugaan DPI (Daerah Penangkapan Ikan) secara lebih cepat dengan tetap memperhatikan aspek akurasi dan sebaran spasial.
Tim yang diketuai oleh Lukman (Prodi Sistem Informasi Kelautan) dan beranggotakan Tirta Samudera Ramadhani (Prodi Sistem Informasi Kelautan), Marcella Grace Angelique Lubis (Prodi Sistem Informasi Kelautan) dan Amalia Putri (Prodi Pendidikan Kelautan dan Perikanan) di bawah bimbingan ibu Ayang Armelita Rosalia, S.Pi, M.Si.
Berawal dari rasa peduli tim mahasiswa PKM-RE ini terhadap keresahan nelayan dalam ketidakpastian mencari DPI. Oleh karena itu, munculah ide dari tim ini berupa pengembangan teknologi Deep Learning untuk membantu nelayan dalam menduga DPI yang pasti dan akurat.
“Terdapat metode lain dalam menentukan DPI yang sudah pernah dilakukan, salah satunya adalah menggunakan metode SIED (Single Image Edge Detection). Namun, metode tersebut membutuhkan banyak sumberdaya dalam menentukan nilai variabel threshold yang digunakan sebagai perhitungan deteksi,” ujar Lukman, Ketua Tim PKM RE.
“Maka dari itu, penulis meninjau dari segi kemajuan zaman di mana saat ini masyarakat sudah berada pada era modern, termasuk dalam kegiatan penangkapan ikan atau menentukan pendugaan DPI sehingga akan lebih baik jika menggunakan teknologi dibandingkan menggunakan metode tradisional yang kurang efektif.” lanjut Lukman.
Berdasarkan hal tersebut, tim melakukan sebuah riset dalam menentukan pendugaan DPI pelagis dengan menerapkan metode Deep Learning. Metode tersebut bisa digunakan untuk mengolah data mentah menggunakan sebuah algoritme sehingga nantinya dapat menghasilkan informasi pendugaan DPI pelagis.
Data yang diterima berasal dari data citra dengan memperhatikan variabel SPL (Suhu Permukaan Laut), klorofil-a, dan salinitas air laut.
Riset ini dilakukan untuk mengoptimalkan kegiatan pendugaan DPI yang dilakukan nelayan supaya informasi pendugaan DPI bisa lebih diperhatikan, serta data yang diperoleh lebih komprehensif dan akurat, karena penggunaan metode Deep Learning dapat mempercepat pemrosesan data serta mengurangi kesalahan manusia (human error).
Berkaitan dengan hal ini, Lukman sebagai ketua PKM-RE menyampaikan bahwa kunci utama tentang keberhasilan riset ini adalah dari kerja sama dan kekompakkan bersama anggota dan konsultasi rutin dengan dosen pembimbing, stakeholder perikanan kelautan untuk menuju gerbang Pimnas. Selain itu, tim PKM-RE ini berharap bahwa dengan adanya riset yang baik ini akan mendorong mahasiswa lain untuk berpikir kreatif, mengasah kemampuan menulis, dan menuangkan ide cemerlangnya, serta yang terpenting bermanfaat untuk masyarakat.
Tim PKM-RE ini berkonsultasi dengan stakeholder di Pelabuhan Perikanan Nusantara untuk membahas kajian ini, dengan banyaknya peran eksternal dapat menyempurnakan kegiatan riset ini demi kebermanfaatan yang lebih luas bagi nelayan. (*)