KAB. SERANG, Mediabooster.news – Tim Kesehatan UPT Puskesmas Pabuaran bersama Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang melakukan imunisasi campak dan rubela (measles and rubela/MR) dari pintu ke pintu (door to door) di Desa Sindangheula, Kec. Pabuaran. Selasa, 7 Februari 2023.
Kepala Puskesmas Pabuaran M Yudhi Rachman menerangkan bahwa kegiatan tersebut untuk meningkatkan kekebalan warga di daerah itu terhadap potensi penularan penyakit campak dimana ditemukan kasus penyakit campak yang menyerang beberapa anak di wilayah desa tersebut.
Berdasarkan data terbaru ditemukan ada 19 kasus penyakit campak di dua Desa yang ada di Kecamatan Pabuaran, diantaranya Desa Sindangheula dan Sindang Sindangsari, sehingga tim gabungan baik dari Puskesmas, Dinkes Kabupaten, Provinsi, serta lintas sektor membentuk dua tim terjun langsung ke lokasi untuk melakukan pencegahan sedini mungkin dengan berikan iminisasi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.
“ Di Kecamatan Pabuaran, Desa Sindangheula dan Desa Sindangsari paling banyak ditemukan kasus dibandingkan dengan desa yang lainnya. Desa sindangheula ditemukan ada 11 Kasus, di Sindangsari ada 8 kasus,” ujar M Yudhi Rachman di Ruang Kerjanya.
Lanjut dirinya, Door to door itu salah satu upaya bagimana anak itu mau di imunisasi, sekaligus memberikan penyuluhan langsung.
” dengan door to door alhamdulillah banyak yang terjaring, walaupun masih ada yang belum mau diimunisai, Mereka kebanyakan takut anaknya untuk diimunisasi dengan berbagai alasan. Padahal, imunisasi itu gunanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Sebab, imun alami yang dimiliki anak lambat laun akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu,” paparnya.
Menurutnya, kerjasama lintas sektor sangat berperan penting untuk meyakinkan masyarakat akan pentingnya imunisasi terhadap anak.
“di kegiatan yang sama sebelumnya di Desa Sindangsari kami juga turun kemasyarakat mengajak Babinsa, Polsek serta pihak kecamatan. Dengan adanya mereka warga dapat merasa lebih yakin dan mendengarkan saran dari kita, walaupun tidak semuanya,” lanjutnya.
Yudhi juga berharap Diluar dari pelaksanaan secara door to door apabila ada anak bayi atau balita yang belum diberikan Vaksin suntik/ imunisasi, diharapkan para orang tua agar datang ke posyandu untuk berikan imunisasi kepada anaknya. Selain itu, sebagai ujung tombak terkait imunisasi, bidan desa melalui kader posyandu dapat meyakinkan para orang tua untuk tidak perlu khawatir adanya efek dari imunisasi tersebut.
“sebenarnya ujung tombak untuk bisa meyakinkan orang tua anak yaitu para kader-kader posyandu. Pada saat posyandu, bagaimana mereka bisa meyakinkan para orang tua untuk anaknya di imunisasi. jangan hanya menimbang saja jika ke posyandu,” ucapnya.
“Kedepan Kami akan bekerjasama dengan semua pihak terutama Pemerintah Desa untuk lebih banyak lagi memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi serta pencegahan wabah-wabah penyakit yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini,” tutupnya. (dkm)