SERANG, Mediabooster.news – Dalam penanganan stunting di Provinsi Banten, melalui gerakan serentak cegah dan tanggulangi stunting (Gertak Cetting) Pemprov banten gelontorkan anggaran APBD Provinsi Banten sebesar Rp692.663.910.624. Anggaran itu mencakup intervensi spesifik sebesar Rp28.240.899.850 dan intervensi sensitif sebesar Rp664.423.010.774.
Hal itu disampaikan Plh Sekda Banten Virgojanti saat Pencanangan Gertak Cetting di gedung Pramuka, Cikulur, Kota Serang, Selasa, 11 Juni 2024. “Intervensi spesifik digunakan untuk pemberian tablet tambah darah untuk sasaran 522.926 remaja putri dan untuk sasaran 201.907 ibu hamil dengan anggaran DAK Fisik Provinsi Banten sebesar Rp5.392.784.800,” ujar Virgojanti saat membacakan laporan.
Kemudian, lanjutnya, pemberian vitamin untuk ibu hamil dan balita dengan anggaran APBD Provinsi Banten sebesar Rp1.150.360.000. Dilakukan juga tata laksana gizi buruk dengan atau tanpa stunting melalui pemeriksaan kesehatan komprehensif di rumah sakit dan pemberian formula 100 oleh Puskesmas sebanyak 981 balita dengan anggaran APBD Provinsi Banten sebesar Rp2.433.396.000, pemberian makanan tambahan pangan lokal bagi 6.795 balita gizi kurang dengan atau tanpa stunting dan 900 ibu hamil KEK oleh Dapur PKK dengan anggaran APBD Provinsi Banten sebesar Rp9.546.643.800, pemberian makanan tambahan pangan kering bagi 16.975 balita stunting gizi baik dan 240 ibu hamil dengan anggaran APBD Provinsi Banten sebesar Rp8.827.517.250, serta monitoring, evaluasi, pencatatan dan pelaporan oleh kader posyandu, PKK, Puskesmas dan dinkes, dengan anggaran APBD Provinsi Banten sebesar Rp823.980.000.
Sementara itu, Virgojanti menambahkan, intervensi sensitif yakni tersedianya lahan SPAM; tersedianya FS Ipal Regional; tersedianya PSU Pemukiman; pemenuhan Jaminan Kesehatan Nasional dengan anggaran APBD Provinsi Banten sebesar Rp320.983.361.000; gerakan memasyarakatkan makan ikan; penguatan pelaku usaha; Operasi Pasar dan Bazar; pembinaan mutu dan keamanan hasil perikanan; bantuan sarana Produksi Padi Biofortifikasi; pendampingan dan jaminan sosial (bantuan uang dan pangan) bagi keluarga rawan stunting; KIE; Rembuk Stunting; penyusunan dokumen inventarisasi dan analisis data bidang keuangan daerah; dan monitoring evaluasi dan pencatatan pelaporan.
“Serta penguatan kolaborasi dan sinergitas serta dukungan seluruh unsur pentahelik dalam penanganan stunting di Provinsi Banten,” ujarnya.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten memulai lebih awal secara massif penanganan dan pencegahan stunting agar hasilnya lebih maksimal. Pada tahun 2024, angka prevalensi stunting ditargetkan di bawah 14 persen. Gertak Cetting ini merupakan program mendasar dalam rangka menangani stunting dan gizi buruk. Data yang telah diterima dari Kementerian Kesehatan langsung ditindaklanjuti secara bertahap.
Kata dia, anak-anak yang mengalami stunting telah membaik. Apabila ada penyakit ikutan lain, maka anak tersebut langsung ditangani dan dirawat di rumah sakit. “Ini mendasar pada agenda-agenda kita. Ini akan diperluas pada program makan bergizi bagi anak secara gratis,” ujarnya.
Dijelaskan, salah satu metode dalam penanganan dan pencegahan stunting adalah membuat Dapur PKK. Model ini telah diuji coba di Kelurahan Pager Batu, Kabupaten Pandeglang dengan hasil yang sangat baik. Dapur PKK kini diperluas kabupaten/kota lain di Provinsi Banten.
“Capaian perbaikan bagi anak stunting di Pager Batu sampai 90 persen. Artinya kalau kita tangani secara terstruktur, intens, dengan pendekatan kolaboratif yang mengedepankan parameter terukur, sebenarnya bisa kita lakukan dengan cepat,” papar Al.
Dijelaskan, Gertak Cetting ini sebagai bagian dari agenda besar dalam menyiapkan generasi muda Banten yang makin kuat dalam rangka kita mempersiapkan Indonesia Emas 2045.
“Tentu Provinsi Banten bagian dari mewujudkan cita-cita itu. Program-program seperti ini tematik berdampak yang merupakan agenda reformasi. Makin kita fokus dan sampai kepada masyarakat. Maka problem-problem kita bisa tertangani,” tuturnya.
Hadir juga pada pencanangan Gertak Cetting itu, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni, Pj Walikota Serang Yedi Rahmat, Forkompinda Provinsi Banten, sejumlah pejabat Pemprov Banten dan Pemkot Serang, serta tamu undangan lainnya. (***)