TANGERANG, Mediabooster.news – Aliansi Mahasiswa Tangerang merasa kecewa atas reaksi alergi yang ditunjukkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang terhadap upaya mahasiswa untuk menjalin dialog terkait transparansi PJ bupati Tangerang yang tengah hangat menjadi sorotan. Sikap ketidak siapan DPRD dalam bertemu dengan perwakilan mahasiswa telah menimbulkan kekecewaan dan mengundang pertanyaan atas komitmen mereka terhadap aspirasi masyarakat.
Kordinator lapangan Aliansi Mahasiswa Tangerang, Aziz patiwara, mengatakan, “Kami datang dengan niat baik untuk menyampaikan pandangan dan aspirasi kami prihal PJ bupati Tangerang , bawasanya dalam Undang undang no 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Kekecewaan ini juga diungkapkan dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Aliansi Mahasiswa Tangerang. Mereka menegaskan bahwa dialog antara mahasiswa dan DPRD adalah bagian penting dalam demokrasi yang sehat dan transparan. Kehadiran mahasiswa dalam ruang dialog haruslah diterima dengan sikap terbuka dan responsif dari pihak DPRD.
Aliansi Mahasiswa Tangerang tetap berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat dan terus memperjuangkan isu-isu penting. Meskipun dihadapkan dengan tantangan, mereka tetap optimis bahwa melalui kesatuan dan semangat juang, aspirasi mereka akan didengar dan direspon dengan serius.
Karena kecewaan Aliansi Mahasiswa Tangerang mengultimatum ketua DPRD kabupaten Tangerang 3 x 24 jam atau 3 hari kami akan turun aksi dengan eskalisi masa lebih besar lagi .
Pras selaku mahasiswa tergabung dalam aliansi mahasiswa Tangerang telah mengeluarkan pemantik api kecil dalam upaya mengajak kepada organisasi Cipayung plus, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan primodial se-kabupaten Tangerang terkait seruan untuk segera turun aksi dalam rangka mendukung transparansi PJ bupati Tangerang yang saat ini cacat dalam demokrasi. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari semangat solidaritas dan perjuangan bersama demi perubahan Kabupaten Tangerang yang lebih baik. (rls)