Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia Abuya Dr. Ir. H. Idris Laena, M.H beserta jajaran, Anggota DPR RI H. Tubagus Haerul Jaman, Kepala Desa, Ketua DKM foto bersama seusai peresmian Msjid Jami Baitul Muslimin di Desa Tanjungsari (12/3).(Foto.dkm)
KAB. SERANG, Mediabooster.news – Ketua Umum Satuan Karya Ulama Indonesia (Satkar Ulama Indonesia) Abuya Dr. Ir. H. Idris Laena, M.H meresmikan Masjid Jami Baitul Muslimin di Kp. Kadukecapi, Desa Tanjungsari, Kec. Pabuaran, Kab. Serang, Banten, Kamis (13/3/2023).
Dalam peresmian masjid tersebut turut hadir jajaran Satkar Ulama Indonesia pusat serta rombongan, Anggota DPR RI H. Tubagus Haerul Jaman, S.E, Ketua DPP Satkar Ulama Indoneaia bidang Polirik dan Keamanan H. Zainal Abidin Machmud, S.Pd. I, Kepala Desa Tanjungsari Zainal Arifin beserta jajaran, Danramil, Ketua MUI, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Para Pengurus DKM serta ratusan warga Desa Tanjungsari.
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia Abuya Dr. Ir. H. Idris Laena, M.H dan dirangkaikan Pembacaan ayat suci Al quran, sambutan Ketua DKM dan Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia dan ditutup dengan doa.
“Tiada lain kecuali rasa syukur dan selamat kepada DKM (Dewan Kesejahteraan Masjid) dan seluruh masyarakat di sekitar sini, hari ini kita resmikan bersama-sama masjid yang megah, insya Allah penuh keberkahan dan dimuliakan Allah SWT,” kata Idris Laena pada sambutannya.
Ketua umum Satkar Ulama Indonesia yang juga merupakan Anggota DPR RI dari Faraksi Partai Golkar Dapil Riau II itu merasa bersyukur dapat berkesempatan hadir dan berkunjung ke Desa Tanjungsari untuk rangkaian ziarah ke makam pendiri Satkar Ulama Indonesia yaitu K. H. Mahmud serta meresmikan Masjid tempat sejarah Satkar Ulama Indonesia.
“Tadi saya mendapatka cerita banyak sejarah yang ada di Desa Tanjungsari. Hari ini saya merasa bersyukur dapat berkunjung ke tanah kelahiran Alm. K.H Mahmud dan berziarah ke makamnya. Dan bersyukur juga berkesempatan meresmikan Masjid Jami Baitul Muslimin yang dibangun sangat megah dengan suwadaya masyarakat yang luar biasa ini,” ujarnya.
Ditambahkan dirinya, dengan dibangunnya masjid yang besar tersebut, dirinya berharap masjid tersebut bertambah makmur dan masyarakat dapat memakmurkan masjid dengan jamaahnya.
“Dengan pembangunan masjid yang besar ini mudah-mudahan dapat menjadi makmur, Tak hanya masjid yang harus dimakmurkan, namun masjid juga harus bisa memakmurkan jamaahnya,” ucapnya.
Ust H.Moh Gozi ketua DKM Masjid Jami Baitul Muslimin menerangkan Masjid yang dibangun dengan ukuran 72 x 72 meter tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp4,5 Miliar yang sumberdanya dari swadaya masyarakat. Dengan dua menara yang menjuntai tingginya pembangunannya dibangun selama kurun waktu lebih kurang satu tahun setengah.
“Alhamdulillah pembangunan masjid Jami Baitul Muslimin sudah selesai dibangun dengan menghabiskan biaya sekitar 4 M lebih. Alhamdulillah murni swadaya masyarakat tidak ada dari pemerintah,” terangnya.
Dalam kesempatan ini Ust H.Moh Gozi menceritakan sedikit tentang sejarah masjid Jami Baitul Muslimin. Masjid tersebut dahulunya merupakan tempat berkumpulnya para pejuang sebelum berangkat berperang. Pada saat itu Alm K.H Mahmud sebagai pemimpin para pejuangnya dan dikumpulka di masjid tersebut.
“Dulunya masjid ini tempat basisnya para pejuang, kalau ingin tempuran ke Jakarta, Lengkong tanah abang disinilah berkumpulnya para suhada-suhada itu. Disini tempat digodoknya pejuang-pejuang. Yang memimpin abah H. Mahmud (Alm) yang sudah menyumbang tenaganya untuk pemerintah, dibelakang pemerintah pada saat pemerintahan orde baru,” katanya.
Disisi lain, Kepala Desa Tanjungsari Zainal Arifin merasa bangga dengan apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjungsari atas pembangunan masjid tersebut. Dengan kekompakan dan swadaya masyarakat dapat menjadikan masjid ini terlihat megah dan mewah.
“Sebagai Kepala Desa saya merasa bangga atas pembangunan masjid yang sangat megah ini, ini tak luput dari kekompakan DKM serta masyarakat. Dengan swadaya masyarakat Tanjungsari khususnya warga Kp. Kadukecapi, tanpa bantuan dari pemerintah dan pihak lainnya masyarakat dapat menjadikan masjid Jami Baitul Muslimin ini menjadi megah,” ungkapnya.
Sambungnya, setelah diresmikannya pembangunan masjid tersebut, dirinyabberharap masyarakat serta para pengurus DKM dapat memakmurkan masjid dan memaksialkan kegiatannya.
“mudah-mudahn dengan diresmikan pebangunan madjid yang mewah dengan swadaya ini, kami bersama DKM dan masyarakat Tanjungsari khusunya Kp. Kecapi dapat memaksimalkan kegiatan-kegiatanya serta kita semua dapat memakmurkan bersama.
Perlu diketahui, Kehadian rombongan Satuan Karya Ulama Indonesia (Satkar Ulama Indonesia) ke Kp. Kadukecapu, Desa Tanjungsari, Pabuaran merupakan agenda rangkaian kegiatan Satkar Ulama Indonesia berziarah ke makam K.H Mahmud yang waktunya bersamaan dengan acara Peresmian dan Tasyakuram Masjid Jami Baitul Muslimin.
Dengan waktu yang sama atas musyawarah DKM serta masyarakat, Abuya Dr. Ir. H. Idris Laena, M.H diminta untuk meresmikan masjid tersebut.
Dalam kesempatan ini juga, Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia turut memberikan bantuan sebesar Rp25 Juta untuk Masjid Jami Baitul Muslimin. (dkm)