

Mediabooster.news – Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki berbagai budaya yang terbentuk dari masa lalu. Salah satu budaya yang terwariskan kepada Indonesia pada waktu zaman Kerajaan adalah Pencak Silat. Pencak silat merupakan olahraga seni bela diri tradisional yang berkembang di Nusantara hingga negara Indonesia didirikan. Nama Pencak Silat sendiri sudah mulai terkenal di seluruh wilayah Indonesia akibat penggunaannya di masa lalu. Pada waktu zaman kolonialisme, banyak tokoh daerah yang memakai jurus pencak silat untuk melawan penjajah. Akibat dari efek masa lalu tersebut, banyak Masyarakat Indonesia yang ikut belajar mengenai teknik Pencak Silat. Akhirnya, Pencak Silat bukan hanya sekedar olahraga bela diri tradisional melainkan suatu kebudayaan nasional yang patut disyukuri oleh Masyarakat Indonesia. Ditambah lagi, Pencak Silat sudah melalui banyak tahap pengusulan kepada UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pada tanggal 13 Desember 2019, Pencak Silat diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Tak Benda dan masuk dalam daftar Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Perlu diketahui bahwa dalam proses pengusulan Pencak Silat ke UNESCO sebagai Warisan Tak Benda harus memiliki beberapa persyaratan. Dari berbagai persyaratan tersebut Indonesia harus membuktikan keberadaan sejarah Pencak Silat, pelestarian kebudayaan Pencak Silat dan promosi Pencak Silat kepada dunia dengan melakukan diplomasi kebudayaan. Dalam hal ini, Indonesia harus membuktikan kepada UNESCO mengenai keberadaan Pencak Silat secara ilmiah. Pencak Silat sendiri sudah mencerminkan kebudayaan nenek moyang Indonesia dalam mengembangkan gerakan bela diri dari penyesuaian kondisi alam dan gerakan binatang sekitar. Selain itu Pencak silat juga dikaitkan dengan berbagai macam kegiatan kebudayaan seperti kegiatan upacara yang bernuansa Islam.
Ditambah lagi, Pencak Silat sudah diakui oleh Masyarakat Indonesia dan memiliki sejarah dan keadaan geografis sesuai dengan budaya Indonesia. Dengan ini, Pencak Silat sudah melengkapi ketetuan-ketentuan yang ditetapkan oleh UNESCO untuk menjadi budaya Warisan Tak Benda. Untuk menguatkan posisi Pencak Silat sebagai budaya nasional Indonesia diperlukan keguatan diplomasi budaya. Diplomasi budaya digunakan Indonesia untuk memperkenalkan Pencak Silat agar dunia mengetahui dan mempelajari kebudayaan nasional olahraga bela diri Indonesia. Diharapkan bahwa dengan dijalankannya diplomasi kebudayaan dapat mengubah pandangan internasional termasuk UNESCO dalam melihat posisi kebudayaan Pencak Silat. Untuk kedepannya, Indonesia akan tetap menggunakan diplomasi kebudayaan dalam mengenalkan Pencak Silat ke berbagai negara.
Diplomasi Budaya merupakan alat untuk mencapai kepentingan nasional dengan mengenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh negara tersebut baik berupa olahraga, seni, pendidikan dan lain-lain. Cara kerja diplomasi budaya tidak menggunakan unsur-unsur yang kasar seperti militer dan politik melainkan menggunakan unsur-unsur yang lembut. Namun unsur diplomasi budaya bisa bersifat kasar apabila kondisi suatu negara dalam keadaan konflik.
Tetapi dalam kasus pengenalan dan penegasan Pencak Silat sebagai budaya nasional Indonesia kepada UNESCO, maka tidak ada unsur pemaksaan dalam melakukan kegiatan diplomasi budaya. Secara positif, diplomasi budaya umumnya dapat berbentuk eksibit,
kompetisi, negosiasi, petukaran ahli, dan konferensi. Dari berbagai bentuk diplomasi budaya tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu menjalin hubungan baik dengan negara lain dengan mengenalkan kebudayaan. Pengenalan budaya tidak hanya dilakukan oleh negara saja melainkan bisa dilakukan oleh warga negara, profesional, pengajar, organisasi dan lain-lain yang berada di luar pemerintahan. Dengan begitu, diplomasi budaya dapat membentuk hubungan baik masyarakat dan pemerintah antar negara. Terciptanya hubungan baik antar negara di kalangan masyarakat akan membentuk opini publik yang dapat mempengaruhi keputusan pengambilan kebijakan luar negeri oleh pemerintah.
Kenapa Diplomasi Budaya Penting Bagi Indonesia dalam Mengenalkan Pencak Silat?
Pencak Silat merupakan seni tradisional olahraga bela diri yang berkembang di kalangan Masyarakat Indonesia. Bagi Masyarakat Indonesia, Pencak Silat bukan hanya sekedar seni ataupun oleharaga untuk mempertahankan diri dari ancaman. Secara umum, Pencak silat memiliki 4 aspek yang terkandung di dalamnya yaitu seni, bela diri, olahraga dan mental spiritual. Keempat aspek ini merupakan dasar alasan bahwa Pencak Silat adalah sesuatu yang spesial bagi Masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat membentuk karakter seseorang dan memperkuat fisik serta rohani.
Walaupun begitu, Indonesia akan mengusulkan Pencak Silat kepada UNESCO dalam bentuk seni tradisional Indonesia. Selain itu Indonesia juga sedang berkompetisi dengan Malaysia mengenai pengusulan budaya nasional ke UNESCO. Sudah banyak kebudayaan Malaysia yang mirip dengan kebudayaan Indonesia telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Tak Benda. Menanggapi situasi tersebut, pemerintah Indonesia ingin dunia mengakui bahwa Pencak Silat merupakan budaya tunggal yang dapat memperjelas jati diri Indonesia di mata Internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia menggunakan kebijakan diplomasi budaya dengan membawa nama Pencak Silat ke forum-forum Internasional. Selain itu, Indonesia juga berperan mengenalkan Pencak Silat me Masyarakat luar dengan berbagai cara pendekatan masyarakat.
Ada beberapa alasan mengapa diplomasi publik dianggap efektif dalam memromosikan Pencak Silat. Alasan pertama adalah agar Indonesia dikenal secara lebih luas oleh Masyarakat Internasional. Selama ini para turis asing yang datang ke Indonesia hanya mengetahui seputar Bali saja, padahal cakupan kajian mengenai Indonesia tidak hanya seputar Bali saja. Untuk itu perlu dikenalkan Pencak Silat dengan menggunakan diplomasi budaya agar Masyarakat Internasional bisa menjelajahi wilayah Indonesia yang melestarikan budaya Pencak Silat. Alasan kedua adalah memperkenalkan eksistensi Indonesia di dunia Internasional. Ketentuan ini juga berlaku untuk negara-negara yang memiliki seni bela dirinya masing-masing seperti Thailand yang terkenal dengan Muay Thai-nya, Jepang yang terkenal dengan Karate-nya ataupun Tiongkok yang terkenal dengan Kung Fu-nya. Begitu juga dengan Indonesia yang ingin dikenal di mata dunia hanya dengan mengetahui Pencak Silat. Ketika seseorang membawakan gerakan Pencak Silat ataupun memperkenalkan ilmu tersebut, maka pikiran yang terlintas pertama pada Masyarakat Internasional adalah negara Indonesia. Alasan ketiga adalah mempertegas warisan budaya Indonesia. Suatu warisan budaya Indonesia dapat dipertegas keberadaanya dengan cara mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional. Dalam konteks Pencak Silat, Indonesia telah menunjukan bukti-bukti secara sejarah dan geografis bahwa Pencak Silat telah diwariskan secara turun-temurun di Indonesia kepada
UNESCO dengan melakukan diplomasi budaya. Alasan keempat adalah meningkatkan hubungan kerjasama antar negara. Dengan melakukan diplomasi budaya mengenai pertukaran seni bela diri, tentunya ini akan menciptakan citra positif antar negara. Pandangan yang saling positif akan memudahkan pemenuhan kepentingan nasional antar negara.
Usaha-Usaha yang Telah Dilakukan Oleh Indonesia dalam Mengenalkan Pencak Silat Melalui Diplomasi Kebudayaan
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa seluruh kalangan Pemerintah dan Masyarakat Indonesia telah berkomitmen untuk melestarikan budaya Pencak Silat. Sebagai bentuk realisasinya, ada beberapa usaha yang telah dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat Indonesia terhadap pengenalan Pencak Silat ke dunia internasional. Secara umum, pengenalan Pencak Silat dilakukan dalam bentuk eksibit, kompetisi, pertukaran ahli dan penyiaran. Keempat bentuk diplomasi budaya tersebut digunakan sebagai pembujukan dunia internasional untuk mengakui keberadaan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh UNESCO dan Masyarakat Internasional. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Masyarakat Indonesia antara lain mengadakan pertunjunkan tentang Pencak Silat di berbagai macam Festival, mengikuti berbagai kejuaran Pencak Silat, melakukan pengajaran Pencak Silat ke negara lain, dan membuat video tentang Pencak Silat untuk dipertontonkan secara publik. Sedangkan pemerintah telah melakukan usaha diplomasi budaya dengan mengajukan usulan Pencak Silat Road to UNESCO di berbagai kegiatan konferensi.
Pencak Silat Road to UNESCO sendiri merupakan dorongan dari Masyarakat dan Pemerintah untuk mendaftarkan Pencak Silat ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pencak Silat Road to UNESCO dicetuskan pada tahun 2014 dan mengalami beberapa kegiatan pengenalan diawal tahun. Program Road to UNESCO akan terus dijalankan hingga Pencak Silat diakui oleh UNESCO sebagai seni bela diri yang berasal dari Indonesia. Salah satu kegiatan untuk memperkenalkan Pencak Silat ke dunia internsional adalah dengan mengadakan kejuaran olahraga di tingkat nasional dan internasional. Pada awal tahun 2014, kejuaraan Pencak Silat diadakan dalam ajang Hari Olahraga Nasional 2014. HAORNAS 2014 dilaksanakan di Stadium Sriwedari pada tanggal 9 September 2014 dengan menumbuhkan bibit-bibit atlet untuk bertanding di tingkat internasional. Pada ajang HAORNAS 2014, cabang olahraga Pencak Silat dipertandingkan sebagai bentuk awal mula pengenalan Road to UNESCO. Program ini kemudian dipertegas oleh Roy Suryo sebagai Menteri Olahraga untuk mengusulkan Pencak Silat ke UNESCO sebagai warisan budaya. Selain itu Menteri Olahraga juga menyatakan bahwa Pencak Silat akan diusulkan untuk menjadi salah satu cabang olahraga untuk dipertandingkan di Olimpiade nanti.
Kegiatan pengenalan Pencak Silat berkembang ke tingkat internasional dengan mengadakan pertunjukan Pencak Silat di Perancis. Pada tahun 2017, Tim Pencak Silat MASPI (Masyarakat Pencak Silat Indonesia) menampilkan Gerakan-gerakan pertarungan Pencak Silat di panggung pertunjukan Salle 1 UNESCO House. Hasil dari performa dari MASPI membuat anggota UNESCO terkagum dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh MASPI. Acara Pencak Silat yang ditampikan oleh MASPI didasarkan pada tema “Friendship, Brotherhood, and Everlasting Peace” sebagai bentuk dukungan MASPI untuk mengusulkan Pencak Silat ke UNESCO. Penampilan dari MASPI ingin menunjukan bahwa seni bela diri Pencak Silat bukan hanya gaya pertarungan tetapi di dalamnya mengandung nilai-nilai seni, budaya dan falsafah. Hasil akhir dari pertunjukan tersebut diharapkan dapat membuat para anggota UNESCO dapat menerima Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda selambat-lambatnya pada tahun 2019.
Pada tahun 2019, Pencak Silat diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Peresmian ini dilakukan pada acara Intergovermental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia. Menurut UNESCO, bahwa Pencak Silat telah memenuhi semua kriteria-kriteria tertentu untuk menjadi warisan budaya. UNESCO menilai bahwa Pencak Silat Indonesia diakui dari sejumlah nilai-nilai sosial seperti nilai persahabatan. Keberadaan mengenai ini diperkuat dengan perolehan medali emas sebanyak 14 medali di cabang olahraga Pencak Silat pada Asian Games 2018. Sampai sekarang, banyak ajang-ajang olahraga Internasional memasukan Pencak Silat sebagai salah satu cabang olahraga dan mulai banyak dikenal oleh Masyarakat Internasional.
Pengenalan Pencak Silat di dunia internasional tidak terlepas jauh dari kegiatan diplomasi budaya. Kegaiatan diplomasi budaya menciptakan opini publik mengenai sesuatu budaya yang diperkenalkan. Manfaat dari melaksanakan kegiatan diplomasi budaya adalah mendapatkan dukungan internasional terhadap pengenalan kebudayaan. Sebagai keberhasilan dari diplomasi budaya, negara yang melakukan diplomasi budaya akan mendapatkan apresiasi yang tinggi di forum internasional. Selain itu diplomasi budaya berfungsi sebagai sarana pengetahuan tentang kebudayaan kepada Masyarakat Internasional. Keberhasilan dari diplomasi budaya akan membuat nama suatu negara mendapatkan perhatian di dunia internasional dan menciptakan hubungan baik masyarakat dan pemerintah antar negara.
(Red)