SERANG, Mediabooster.news – Ceramah singkat ini ditulis oleh : Ustadz Dedi S. Alghifary SPd.I
dengan Judul; Wajah Bermuka Dua (Dzul Wajhain) Penyakit Hati yang Sangat Berbahaya
“bismillahirrahmanirrahim”
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Saudaraku Fillah, Al Faqih Imam Abul-Laits Assamarqandi menjelaskan dalam Kitab Tanbihul Ghafilin (Peringatan Bagi Yang Lupa) yaitu Bab : Namimah Tukang Adu Domba.
Orang yang paling jahat adalah yang memiliki wajah bermuka dua (dzul wajhain) yang datang kepada satu kaum satu muka dan dating ke satu kaum lagi dengan muka yang lain Na’udzubillah tsumma na’udzubillah.
Al Faqih Abul Laits, dari Abu Hurairah katanya, Rasulullah bersabda: “Tahukah orang paling jahat di antaramu? Mereka menjawab: Allah dan RasulullahNya lebih mengetahui, beliau menjelaskan: yaitu orang bermuka dua, menghadap ke sini dengan muka dan kesana dengan muka yang lain”.
Al-Faqih Abul Laits, dari Ibnu Abbas katanya: Nabi melewati dua kubur baru, sabdanya: (Orang di) kedua kubur ini tengah disiksa, bukan akibat dosa besar, melainkan yang satu akibat air kencing tidak bersih (ceboknya), sedang yang satunya lagi tukang adu-domba, Lalu beliau mengambil ranting pohon hijau dibelah dua dan ditancapkan pada keduanya. Mereka (sahabat) bertanya: Ya Rasulullah, apa maksudnya engkau lakukan itu? Beliau menjawab: Semoga Allah meringankan siksa keduanya, selama ranting ini belum kering.
Maksudnya bukan akibat dosa besar (yang disebut hadis tersebut) menurut pandangan umumnya manusia, padahal efek sampingannya sangat berbahaya, karena sisa air kencing merembes atau menetes, pakaian jadi najis dan tidak sah dibuat salat dan lain-lain, ibadat, dan ingatlah di akhirat hanya ada dua tempat, jika tidak masuk sorga berarti dibakar api neraka.
Dan bagi orang yang suka adu-domba, hendaklah bertaubat, karena hal itu sangat terhina di dunia, dan siksa di kubur, dan di neraka kelak di hari Kiamat, tetapi jika bertaubat, insya Allah diterima selama belum mati.
Rasulullah bersabda: “Manusia paling jahat yaitu yang bermuka dua, datang ke tempat dengan mukanya dan ke tempat lain dengan muka lain pula, Barang siapa bermulut dua di dunia. maka di hari Kiamat Allah membuatkan mulut dua dan api” (HR. Hasan)
Tukang mengejek, memaki dan mengadu domba adalah disebutkan. Ada 3 perkara yang mengakibatkan beratnya siksa kubur, yaitu: Ghibah, Kurang bersihnya air kencing, Adu domba.
Penjual hamba sahaya memperingatkan pembelinya “Hamba sahaya” ini punya ciri adu-domba, maka karena ciri itu dianggap enteng, pembeli itu tidak mengurungkannya. Setelah beberapa hari di tempat majikannya yang baru, ia berkata kepada istri majikan,
“Suami nyonya rupanya sudah tidak cinta lagi buktinya ia akan kawin lagi, maukah nyonya berusaha agar ia tetap mencinta?
Istri majikan, jawabnya: Ya. Cobalah nanti jika suami nyonya tidur, cukurlah jenggot di lehernya.
Lalu hamba itu beralih membujuk majikan (pria)nya, “Istri tuan, kini mencintai pris Jain bermain dengannya, dan rencananya akan membunuh tuan, jika ingin tahu buktinya, cobalah tuan berpura-pura tidur,” katanya.
Kemudian majikan itu pura-pura tidur, tidak lama kemudian istrinya datang dengan pisau Cukur di tangannya. Maka suami (majikan)nya, mengira bahwa istrinya benar-benar akan membunuhnya, ia segera bangun merebut pisau di tangan istrinya, dan dibunuhlah istrinya sendiri itu.
Berita ini dicium oleh orang tua istrinya, mereka datang langsung membunuh menantu (suami) tersebut. Dan peristiwa ini berkesinambungan sampai orang tua suami (majikan) itu, tidak menerimanya, yang akhirnya terjadilah pertumpahan darah (pertempuran) di antara kedua belah fihak, yaitu fihak keluarga suami dengan keluarga istrinya.
Kata Yahya bin Aktsam, Fitnah (adu-domba) lebih berbahaya dan lebih buruk daripada sihir, karena fitnah lebih cepat proses kejahatannya, juga lebih berbahaya daripada setan, karena setan hanya dapat berupa bisikan dan khayal-bayangan, tetapi fitnah langsung. berhadapan dan praktek nyata. Firman Allah (Al Lahab 4) yang artinya: “Pembawa kayu bakar”.
Para Mufassirin, sepakat mengartikannya, pembawa fitnah (adu domba), yang diserupakan dengan kayu-penyulut api permusuhan dan peperangan.
oleh karena itu, dari cerita diatas semoga kita terhindar dari salah satu penyakit hati yang paling bebahaya tersebut, “Namimah”.
Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq , Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
#SalamSantunSilaturahim , 8 Ramadhan 1444H (ustadz_ded)