Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melaksanakan debat pertama calon Presiden RI periode 2024-2029, pada Selasa malam (12/12/2023).
Debat yang dilakukan di Kantor KPU RI ini merupakan debat pertama dari lima debat yang akan diselenggarakan oleh KPU RI.
Tema yang diusung pada debat pertama yakni terkait Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.
Di awal debat, ketiga calon Presiden RI menyampaikan visi misi masing-masing selama empat menit.
Anies Rasyid Baswedan mengatakan, negara hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadir rasa keadilan, memberikan kebermanfaatan, dan memberikan kepastian kepada semua.
Tentunya, kata dia, hal tersebut harus dipegang teguh oleh pemegang kekuasaan baik yang di puncak dan seluruh jajarannya. Selain itu banyak aturan ditekuk sesuai dengan kepentingan yang sedang memegang kekuasaan apakah ini akan diteruskan? Tidak ini harus diubah.
“Karena itulah kami melihat perubahan ini harus kita kembalikan negara ini adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. Dalam negara hukum kekuasaan diatur oleh hukum. Dalam negara kekuasaan hukum diatur oleh penguasa,” ungkapnya.
Aniesjuga menyiapkan bahwa ada satu orang milenial bisa menjadi calon wakil presiden. Tetapi ada ribuan milenial, generasi z yang peduli pada anak-anak bangsa.
“Mereka yang termarjinalkan ketika mereka mengungkapkan pendapat ketika mereka mengkritik pemerintah justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan, dan bahkan gas air mata,” ujarnya.
Sehingga Anies pun mempertanyakan apakah kondisi ini akan dibiarkan? Tentunya dirinya dengan tegas mengatakan tidak dan harus lakukan perubahan.
Calon Presiden RI nomor dua, Prabowo Subianto menyampaikan visi misi bahwa pihaknya menempatkan hukum di tempat tertinggi.
Kemudian melakukan perbaikan pelayanan pemerintahan, perlindungan terhadap semua kelompok di masyarakat, hingga pemberantasan korupsi.
“Kita sadar dan saya sadar sejak muda saya telah mengangkat sumpah untuk membela Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di dalam Undang-undang Dasar 45 di situ pendiri-pendiri bangsa kita mendirikan sebuah Republik Indonesia harus didasarkan atas hukum dan kedaulatan rakyat,” ungkapnya.
“Itulah perjuangan saya selama ini dan saya pertaruhkan nyawa saya, jiwa saya untuk membela demokrasi. Kita mengerti masih banyak kekurangan, tetapi kita harus bersyukur di tengah dunia yang penuh tantangan ketidak pastian, di mana-mana terjadi perang Indonesia masih aman, di Indonesia masih terkendali harga-harga, masih terkendali ekonomi,” tuturnya.
Dirinya mengajak untuk dewasa dan tidak boleh munafik. Pemimpin menurutnya harus memberi contoh akan memperbaiki yang harus diperbaiki.
“Kita akan tekan, akan berantas korupsi sampai ke akarnya. Strategi sosial baik tujuan kita, baik keinginan kita. Mari kita berbuat kebaikan demi rakyat kita. Kita butuh persatuan dan kesatuan kita tidak perlu saling menghasut, saling mencela, saling menghina. Kita butuh kesejukan ketenangan, kerukunan. Kita negara majemuk, kita negara ratusan kelompok etnis berbagai agama besar. Pemimpin harus sejuk,” terangnya.
Calon Presiden RI nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya dan Mahfud MD telah berkeliling dari Sabang sampai Merauke hanya ingin mendengarkan dan ingin melihat secara langsung apa yang disampaikan oleh rakyat, apa yang dirasakan oleh rakyat.
“Sehingga ketika kontestasi 5 tahunan ini berlangsung harapan itu ada dan masuk dalam pikiran seorang pemimpin satunya pikiran perkataan dan perbuatan ini sesuatu yang sungguh penting,” ungkapnya.
“Di Merauke kami menemukan pendeta namanya Pak Leo, dia harus menolong seorang ibu yang ingin melahirkan karena tidak adanya fasilitas kesehatan dan beliau belajar dari YouTube,” ungkapnya.
Kejadian terkait layanan kesehatan, menurut Ganjar Pranowo merupakan hak tersebut tidak didapatkan di tempat Pak Leo.
“Kita sampaikan kepada pendeta Leo, kami akan membangunkan itu dan kami akan kerahkan seluruh Indonesia bahwa satu desa satu puskesmas,” ungkapnya.
“Atau pun juga menyampaikan kepada para guru yang ada di Aceh di Sabang sana ada juga guru agama di sana kita ingin membangun Indonesia yang hebat dengan SD yang unggul. Tapi apakah kita sudah memperhatikan mereka,” ungkapnya.
Di NTT pihaknya bertemu dengan masyarakat yang ada di sana. Pihaknya bertemu anak muda yang mengeluh tidak mudah mendapatkan akses pekerjaan. Padahal itu hak, sehingga tidak perlu dipersulit.
“Kesulitan untuk akses internet padahal kami butuh belajar tidak sama dengan yang di Jawa. Catatan inilah yang mendorong pikiran kami internet gratis untuk para siswa yang sedang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita semua yang ada di Jawa,” ungkapnya.
“Bergeser lagi kemudian ketemu kawan-kawan penyandang disabilitas di NTB, betapa bahagianya saya karena ketemu dengan orang yang berjuang dengan keras agar dia bisa setara,” ucapnya.
“Pemerintah mesti memperhatikan mereka untuk memberikan kesetaraan kepada mereka,” tuturnya.
Begitu juga dengan kebebasan demokrasi seperti yang terjadi dengan ibu Sinta, ketika menyampaikan pendapat terus diperiksa. Maka yang seperti ini harus usai.
“Kita akan akomodir temuan-temuan tersebut. Juga sikat korupsi. Jadi mohon dukungan rakyat,” terangnya.(***)