
SERANG, Mediabooster.news – Dalam rangka mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan masyarakat, Anggota DPRD Provinsi Banten H. Umar Bin Barmawi, bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, Abdul Gofur melakukan peninjauan langsung ke Jembatan Kijama atau yang dikenal juga sebagai Jembatan Piano di Desa Mekarsari, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten.
Peninjauan ini dilakukan usai kegiatan Reses Masa Persidangan ke-3 Tahun 2024–2025 yang berlangsung pada Jumat (16/5/2025). Jembatan yang menjadi penghubung vital antara Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang ini dikeluhkan warga karena kondisinya yang sangat memprihatinkan.
Jembatan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar pada tahun 2000 itu, hingga kini belum pernah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pusat. Kayu-kayu penopang jembatan sudah berkali-kali diganti, namun kini sudah lapuk dan membahayakan pengguna jalan. Permukaan jembatan yang tidak rata dan bergoyang saat dilewati membuat warga merasa was-was setiap kali melintasinya.
“Sebagai wakil rakyat, kami langsung bergerak cepat turun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi jembatan yang dikeluhkan warga. Ini adalah jalur penting penghubung dua wilayah kabupaten,” ujar Abdul Gofur di lokasi peninjauan.
Ia menegaskan, dengan kondisi jembatan seperti itu, pemerintah kabupaten maupun provinsi diperkirakan tidak akan mampu membiayai pembangunan ulang jembatan secara mandiri. Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong agar proyek perbaikan jembatan ini dapat diusulkan dan diperjuangkan melalui anggaran pemerintah pusat (APBN) dengan melibatkan DPR RI.
Senada dengan itu, Anggota DPRD Banten H. Umar Bin Barmawi menyatakan bahwa jembatan ini memiliki peran strategis bagi mobilitas warga.
“Jalan ini memang panjang, sekitar 300 meter kurang lebih. Sehingga untuk APBD saja tampaknya tidak cukup kuat. Kami berharap pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dapat merealisasikan pembangunan jembatan ini karena jalur ini merupakan akses cepat yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk menghubungkan Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pihaknya akan mendorong dan mengawal aspirasi masyarakat terkait jembatan tersebut yang seyokyanya dapat dibangun di tahun ini ataupub ditahun depan, menekankan pentingnya kajian teknis lebih lanjut.
“Melihat estimasi, pembangunan jembatan ini kemungkinan membutuhkan anggaran di atas Rp100 juta. Maka dari itu, perlu dilakukan kajian terlebih dahulu untuk memastikan berapa besar anggaran yang benar-benar dibutuhkan,” tambahnya.
Masyarakat berharap, kehadiran para wakil rakyat ini dapat menjadi titik awal bagi perbaikan infrastruktur di wilayah mereka, yang selama ini terabaikan. Mereka juga berharap pemerintah pusat bisa segera turun tangan mengatasi permasalahan ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Haarapannya mah minta dibangun, agar artinya aman perjalanan masyarakat. Selama ini perawatan dan perbaikan jebatan ini dilakukan masyarakat alakadarnya, dan biayanya diperoleh dari swadaya masyarakat,” ugkap salah satu warga sekitar. (dkm)