SERANG, Mediabooster.news – Korsp HMI-Wati (KOHATI) Cabang Serang, Provinsi Banten memperingati Dienatalis ke 57 tahun dengan cara menggelar dialog publik. Mengangkat tema tentang keperempuan, Pengurus HMI-Cabang mencoba merefleksi kiprah perempuan dalam berdemokrasi.
Dialog bertajuk “Refleksi 57 Tahun Korps HMI-Wati: Kiprah Perempuan dalam Berdemokrasi” digelar di Auditorium Perpustakaan Daerah (Perpusda), Provinsi Banten, Jum’at 6 Oktober 2023.
Kegiatan tersebut turut dihadiri narasumber Yhannu Setyawan (Pegiat Demokrasi), Aas Satibi (Anggota KPU Provinsi Banten), Muflikhah Ibrahim (Sekretaris KPPI Provinsi Banten), alumni HMI, kader Kohati Se-Cabang Serang, dan organisasi mahasiswa se-Kabupaten/Kota Serang,
Ketua Umum Kohati Cabang Serang, Amalia Choirunnisa mengatakan, Perempuan sebagai salah satu elemen masyarakat harus memainkan peran strategis dalam mewujudkan masyarakat adil makmur. Kohati harus memilih satu strategi perjuangan dalam mewujudkan misi besar HMI.
“Dalam Kiprahnya Kohati telah banyak melahirkan para perempuan hebat, inspiratif, serta berkontribusi dalam menentukan arah pembangunan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan HMI,” ujar Amalia.
Narasumber dari pegiat demokrasi, Yhannu Setyawan mengungkapkan, kehadiran perempuan dalam ranah demokrasi tidak hanya sebagai pelengkap. Menurut Yhannu, peran perempuan lebih daripada itu, yakni memastikan proses demokrasi ditempuh secara utuh dalam setiap kebijakan yang diambil dengan poin utama memperhatikan keberpihakan perempuan.
“Keterwakilan perempuan dalam demokrasi sangat diharapkan, dan tidak serta merta hanya mewakili, tetapi bisa memperjuangkan kepentingan kebutuhan yang diwakilinya yaitu perempuan,” Ujar dia.
Narasumber lainnya, Aas Satibi yang merupakan Anggota KPU Provinsi Banten mengungkapkan, peran perempuan dalam segala aktifitas dan pengambilan keputusan adalah bentuk emansipasi dan demokrasi nyata.
“Dalam negara demokrasi pengakuan perempuan atas dasar prinsip persamaan derajat. Bentuk ini yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha perempuan untuk mendapatkan hak politik, hak kesetaraan, dan hak persamaan derajat,” cetusnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris KPPI Provinsi Banten, Muflikhah Ibrahim berpendapat, perempuan harus terus mengembangkan diri menjadi pribadi tangguh dan menjadi warga negara yang produktif. Selain itu, perempuan harus mampu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan pembangunan.
“Peran perempuan dalam memberikan kontribusi untuk kemajuan melalui bidang politik harus mengawalinya dengan kesadaran akan peran gandanya. Yaitu di sektor publik dan domestik, serta konsekuensi lainnya seperti pembagian waktu dan peran yang seimbang untuk keluarga dan aktivitas di luar rumah,” ungkapnya. (***)