MALANG, Mediabooster.news – Kericuhan yang terjadi antara suporter Arema FC vs Peraebaya menelan 127 korban meninggal dunia.
Kericuhan tersebut terjadi setelah pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam (1/10/2022).
Pada laga itu Arema FC kalah 2-3 dari tim tamu.
Berdasarkan update pada pukul 04.00 WIB, kericuhan juga menelan 180 korban luka-luka.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan dari 127 orang meninggal, 125 diantaranya merupakan suporter Arema FC sementara 2 lainmya polisi.
Pertandingan hari Sabtu berlangsung dari 20.00-22.00 dalam prosesnya kemenangan Persebaya 3:2. Selama pertandingan tidak terjadi masalah semuanya selesai. Permasalah terjadi setelah selesai pertandungan karena kekecewaan ” kata Irjen Nico berdasarkan tayangan Breaking News di Kompas TV, Minggu (2/10) pagi.
Nico mengatakan, kericuhan dipicu karena kekecewaan suporter Arema FC yang melihat tim kesayangannya kalah.
“Para penonton turun ke tengah lapangan untuk berusaha melampiaskan,” pungkas Kapolda Jawa Timur.
Sementara itu, seperti diberitakan komapas tv sebelumnya Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, melalui operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga sudah mengambil sikap untuk menghentikan semantara kompetisi Liga I 2022/2023 selama sepekan.
“Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” ujar Akhmad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/10/2022).
Akhmad juga menyampaikan duka cita terhadap keluarga korban peristiwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan.(kompas)